Selasa, 17 Desember 2019

Titik Didih

√ Titik Didih : Pengertian, Kenaikan, Faktor, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap

Pengertian Titik Didih

Titik didih adalah suhu (temperatur) di mana tekanan uap jenuh zat cair sama dengan tekanan udara luar. Atau suhu ketika zat cair mendidih pada tekanan I atmosfer disebut titik didih. Titik didih air pada tekanan I atmosfer (76 cmHg) adalah 100°C. Mendidihnya suatu zat cair disebabkan adanya penyerapan kalor pada seluruh bagian zat cair, tidak hanya dipermukaan zat cair saja. Meskipun kamu terus menerus memberikan kalor pada saat air mendidih, maka suhu zat cair akan tetap.
Itu karena kalor yang diberikan pada saat mendidih digunakan untuk mengubah wujud zat dari cair menjadi gas (menguap). Jika titik didih zat cair telah tercapai, gelembung-gelembung udara akan terbentuk di seluruh bagian zat cair. Jika tekanan diturunkan (diperkecil), titik didih zat cair akan turun sehingga zat cair akan lebih mudah mendidih. Hal sebaliknya terjadi jika tekanan dinaikkan. Titik didih zat cair akan naik, artinya zat cair akan mendidih pada suhu lebih tinggi daripada titik didih sebelumnya.
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada titik didihnya disebut kalor uap (U). Untuk menguapkan sejumlah zat pada titik didihnya diperlukan kalor (Q) sebesar :
Q = m . u
Keterangan
Q : kalor yang diperlukan (J)
m : massa zat (kg)
u : kalor uap (J/kg)
Kalor uap suatu zat adalah banyaknya kalor per satuan massa yang harus diberikan pada suatu zat pada titik didihnya supaya menjadi gas seluruhnya pada titik didih tersebut. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu ketika pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar.

Pengaruh Tekanan Terhadap Titik Didih

Pernahkah kamu memasak air pada saat berkemah di daerah pegunungan? Ternyata, waktu yang diperlukan untuk memasak air hingga mendidih di daerah dataran tinggi atau pegunungan lebih cepat bila dibandingkan dengan mendidihnya air di daerah dataran rendah atau pantai. Mengapa demikian?
Titik didih zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat cair. Semakin kecil tekanan udara di atas permukaan zat cair, semakin rendah titik didih zat cair tersebut. Di daerah dataran tinggi atau pegunungan, tekanan udaranya lebih kecil daripada tekanan udara di daerah dataran rendah atau pantai sehingga titik didih di daerah dataran tinggi atau pegunungan lebih rendah daripada di daerah dataran rendah atau pantai. Karena titik didihnya lebih rendah, air akan lebih cepat mendidih.
Titik didih normal air pada tekanan 76 cmHg adalah 100°C. Bila tekanan tersebut dikurangi maka air akan mendidih pada suhu kurang dari 100°C. Titik didih akan mengalami pengurangan sebesar 1°C setiap kenaikan 300 m dari permukaan air laut.
Dengan demikian, titik didih di daerah pegunungan atau dataran tinggi kurang dari 100°C, disebabkan tekanan udara yang semakin renggang atau kecil.
Salah satu pemanfaatan naiknya titik didih akibat pengaruh tekanan dalam kehidupan sehari-hari adalah pada panci pemasak bertekanan (pressure cooker). Tutup pressure cooker dapat menahan keluarnya uap air sehingga tekanan uap di dalamnya menjadi bertambah. Akibatnya, air mendidih di atas suhu 100°C. Titik didih yang tinggi ini menyebabkan makanan, seperti daging, lebih cepat matang.

Pengaruh Pencampuran Zat Lain Terhadap Titik Didih

Pada percobaan terhadap dua bejana tahan panas yang diisi air murni dengan volume yang sama. Pada bejana 2 ditambahkan garam atau gula. Kemudian, kedua bejana dipanaskan dengan nyala api yang sama. Setelah itu, kamu amati suhu yang terbaca pada termometer ketika air dalam kedua bejana mendidih. Apakah pada saat keduanya mendidih, suhu yang ditunjukkan oleh kedua termometer itu sama?
Ternyata, air yang diberi garam atau gula mendidih pada suhu yang lebih tinggi daripada air murni. Dengan demikian, penambahan suatu zat dapat menaikkan titik didih.

Waktu Mendidih Bergantung Pada Massa Zat

Sebuah bejana diisi air hingga penuh, sedangkan bejana yang lain diisi air sampai setengah bagian bejana. Kemudian, kedua bejana tersebut dipanaskan dengan penambahan kalor yang sama, air dalam bejana mana yang lebih cepat mendidih? Pada proses pendidihan suatu zat cair, jumlah massa zat cair turut menentukan waktu untuk mencapai titik didih. Semakin besar massa zat cair, waktu yang diperlukan untuk mencapai titik didih dan sampai terjadinya penguapan akan semakin lama. Hal tersebut disebabkan banyaknya partikel zat cair yang harus dididihkan sampai menjadi uap sehingga jumlah kalor pun harus lebih banyak.

Kenaikan Titik Didih

Untuk membuat semangkuk mie rebus, langkah pertama yang kita lakukan yaitu memanaskan air secukupnya ke dalam panci hingga mendidih. Setelah air mendidih, mie kita masukkan ke dalam panci dan direbus hingga matang. Setelah itu mie dimasukkan ke dalam mangkuk dan dicampur dengan bumbu yang ada. Mie siap dihidangkan.
Pada saat air mendidih dan mie dimasukkan, ternyata air menjadi tidak mendidih dan memerlukan pemanasan yang lebih agar mie matang dan kuah mie mendidih. Hal itu disebabkan terjadi kenaikan titik didih dari titik didih air 100°C menjadi titik didih campuran air dan mie. Perubahan dari titik didih air menjadi titik didih campuran inilah yang disebut kenaikan titik didih.
Rumus
Δ+Tb = Tb larutan – Tb pelarut
Keterangan
  • ΔTb : kenaikan titik didih
  • Tb larutan : titik didih larutan
  • Tb pelarut : titik didih pelarut (misal air = 100°C)

Suatu larutan mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik didih pelarut murninya. Hal itu disebabkan selain harus mencapai suhu di mana pelarut murni mulai mendidih (misal air 100°C) juga sekaligus harus melampaui titik didih zat terlarut. Hubungan antara kenaikan titik didih dengan konsentrasi (molalitas) larutan dapat dinyatakan dengan rumus :
Rumus
Δ+Tb = Kb . m
Untuk larutan yang bersifat elektrolit, maka persamaannya akan berubah menjadi seperti berikut ini :
Tb = Kb . m [ 1 + ( n – 1 ) a]
Keterangan
  • Δ+Tb : Kenaikan titik didih (Tb larutan – Tb pelarut)
  • m : molalitas/molal larutan (mol per 100 gram pelarut)
  • Kb : Tetapan kenaikan titik didih molal (°C) atau konstanta ebulioskopi, yaitu kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut
  • n : jumlah ion dalam larutan yang dihasilkan dari setiap satuan rumus kimia seyawa terlarut
  • a : derajat ionisasi (untuk larutan elektrolit kuat secara umum nilainya dianggap = 1)

Tekanan Osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan molekul zat pelarut dari semipermiabel selektif dari bagian yange encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermiabel ini harus dapat ditembus oleh zat pelarut, namun juga harus tidak dapat ditembus oleh zat terlarut sehingga menyebabkan adanya gradien tekanan sepanjang membran. Atau dalam kata lain, Osmosis ini hanya terjadi dari larutan yang memiliki konsentrasi kecil menuju larutan yang memiliki konsentrasi besar. Atau juga dapat disebut sebagai peristiwa mengalirnya molekul-molekul zat pelarut dari yang lebih encer menuju zat pelarut yang lebih pekat.
Tekanan Osmosis atau juga biasa disebut Osmosa merupakan tekanan yang diperlukan dalam menghentikan aliran yang terjadi pada zat pelarut ke dalam larutan. Van’t Hoff menyatakan bahwa besarnya tekanan Osmosis sebuah larutan dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
π = M.R.T
π = gr/Mr . 1000/v . R.T
Keterangan:
π = Tekanan Osmosis larutan
M = Molaritas larutan ( mol / L )
R = Konstanta, gas = 0,08205 L atm mol-1 K-1
T = Suhu mutlak ( °C + 273 ) K

Faktor – Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Titik Didih

  • Konsentrasi (molal) zat terlarut mempengaruhi kenaikan titik didih, dimana semakin besar konsentrasi (molal) dari zat terlarut maka kenaikan titik didih juga akan semakin besar
  • Konsentrasi (molalitas) dan harga Kb sangat berpengaruh pada kenaikan titik didih
  • Semakin tinggi konsentrasi (molalitas), semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya
  • Semakin tinggi harga Kb, semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya. Harga Kb diperoleh dengan melakukan pengukuran kenaikan titik didih dari larutan encer yang telah diketahui nilai molalitasnya (mengandung zat terlarut yang diketahui jumlah dan massa molalnya)
  • Dalam konsentrasi yang sama, jenis zat yang terlarut mempengaruhi kenaikan titik didih suatu larutan, dimana larutan elektrolit memiliki kenaikan titik didih yang lebih tinggi daripada kenaikan titik didih pada larutan non elektrolit. Hal ini disebabkan karena
  • partikel-partikel terlarut yang terdapat pada larutan elektrolit lebih besar daripada larutan non elektrolit
  • Semakin banyak zat terlarut yang dicampurkan maka semakin besar pula suhu yang diperlukan untuk mencapai titik didih
  • Tidak tergantung pada macamnya zat terlarut

Contoh Kenaikan Titik Didih Dalam Kehidupan Sehari Hari

1. Radiator Kendaraan Bermotor
Radiator yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor memerlukan kemampuan yang bagus dalam mengendalikan panas yang dihasilkan ketika kendaraan digunakan dalam waktu yang cukup lama. Dari sinilah perhitungan akan kenaikan titik didih sangat diperlukan, karena cairan pada sebuah radiator harus memiliki titik didih yang tinggi untuk mendinginkan mesin tanpa harus kehilangan banyak cairan itu sendiri. Jika titik didihnya rendah, maka cairan pada radiator akan lebih cepat menguap yang akhirnya menyebabkan radiator kehabisan cairan.

2. Memasak Air
Ini adalah hal yang sangat sering dilakukan sehari-hari oleh siapapun. Secara awam, ini dilakukan karena saat air mendidih artinya air sudah matang. Selain itu, dengan memasak air hingga mendidih juga mampu menghilangkan zat-zat berbahaya yang bisa saja terdapat pada air tersebut. Ditambah lagi, dengan memasak air juga mampu mengendapkan phosfor atau kapur.

3. Menambahkan Bumbu Saat Air Mendidih
Tanpa disadari ketika kita menambahkan bumbu saat air mendidih telah terjadi kenaikan titik didih. Dapat kita perhatikan dari kondisi mendidihnya. Ketika masih berupa air saja, terlihat air sudah mendidih. Namun ketika ditambahkan bumbu atau bahan terlarut lainnya, air akan perlahan menurunkan tekanan uapnya, sehingga terlihat tingkat mendidih air saat sebelum ditambahkan bumbu atau bahan terlarut lainnya dengan ketika telah ditambahkan terlihat cukup berbeda.

4. Panci Presto ( panci yang tertutup )
Menggunakan panci presto ( panci yang tertutup ) akan sangat berpengaruh pada tingkat kematangan makanan. Panci dalam kedaan tertutup dapat meningkatkan tekanan air dalam panci, serta temperatur rebusan pun menjadi lebih dari 100°C. Dan hal ini dapat membuat makanan yang dimasukkan ke dalam panci presto akan lebih empuk serta tulang-tulang yang awalnya keras pun menjadi lunak.

5. Distilasi atau Penyulingan
Distilasi adalah suatu metode yang memisahkan materi kimia berdasarkan kemampuan menguap ( volatilitas ) suatu zat. Contoh penerapan distilasi dapat dilihat pada proses penyulingan minyak kayu putih dari daunnya, atau juga dapat dilihat pada penyulingan minyak bumi.

Contoh Soal Kenaikan Titik Didih

1. Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,520C/m, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)
Pembahasan:
Diketahui:
gr = 1,6 gr
p = 500 gr
Kb = 0,520C/m
Ditanyakan:
Tb ….?
Jawaban:
ΔTb = m . Kb
         = gr/Mr NaOH  x  1000/p  x  Kb
         = 1,6 gr/40  x  1000/500 gr  x  0,52º C/m
         = 0,04 x 2 0,52°C
         = 0,0416°C
   Tb = 100°C + ΔTb
         = 100°C + 0,0416°C = 100,0416°C
Jadi, Tidik didih larutan tersebut yaitu 100,0416°C
Semoga apa yang telah diulas dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terima kasih.

Narkoba

√ Narkoba : Pengertian, Jenis, Efek & Upaya Pencegahannya [ LENGKAP ]

Pengertian Narkoba Secara Umum

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Departemen Kesehatan Republik Indonesia juga mengenal istilah narkoba dengan istilah lain yaitu Napza ( Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif ). Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Pengertian Narkoba Menurut Para Ahli

1. Kurniawan (2008)
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya.

2. Jackobus (2005)
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
3. Ghoodse (2002)
Narkoba adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan, ketika zat tersebut masuk kedalam organ tubuh maka terjadi satu atau lebih perubahan fungsi di dalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh, sehingga bila zat tersebut dihentikan konsumsinya maka akan terjadi gangguan secara fisik dan psikis.

4. Wresniwiro (1999)
Narkoba adalah zat atau obat yang dapat mengakibatkan ketidak sadaran atau pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja mempengaruhi saraf sentral.

5. Wartono (1999)
Narkoba adalah dampak yang ditimbulkan antara lain dapat berupa gangguan konsentrasi dan penurunan daya ingat bagi pemakai, sedangkan dampak sosialnya dapat menimbulkan kerusuhan di lingkungan keluarga yang menyebabkan hubungan pemakai dengan orangtua menjadi renggang, serta menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan seperti pencurian atau penodongan.

6. Ikin A.Ghani
Narkoba adalah berasal dari kata narkon yang berasal dari bahasaYunani, yang artinya beku dan kaku. Dalam ilmu kedokteran juga dikenal istilah Narcoseatau Narcicis yang berarti membiuskan.

7. Soerdjono Dirjosisworo
Narkoba adalah bahwa zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

8. Smith Kline dan French Clinical (1968)
Narkoba adalah zat-zat (obat) yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut bekerja mempengaruhi susunan saraf sentral. Dalam definisi ini sudah termasuk jenis candu dan turunan candu (morphine, codein, heroine) dan candu sintesis (meperidinedan metadone).

9. B. Simanjuntak
Narkoba berasal dari kata narcissus, sejenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga yang dapat membuat orang menjadi tak sadar.

10. Menurut pakar kesehatan
Narkoba adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Jenis – Jenis Narkoba Dan Efek Penggunaannya

Narkoba dibagi menjadi 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi – bagi lagi ke dalam beberapa kelompok. yaitu sebagai berikut :
1. Narkotika
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat. Narkotika juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.

Jenis – jenis narkoba dan efek penggunaannya :
a. Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu
Zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Penggunaannya dengan cara dihisap.
Adapun efek / gejala yang timbul dari narkotika jenis ini yaitu :
  • Memiliki semangat yang tinggi
  • Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
  • Merasa pusing / mabuk
  • Birahi meningkat
  • Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
  • Sering merasa sibuk sendiri

b. Codein atau Kodein
Sejenis obat batuk yang biasa digunakan / diresepkan oleh dokter, namun obat ini memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna. Karena kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin, penggunaannya dengan cara dihisap.
Efek / gejalanya yaitu :
  • Mengalami euforiaSering mengalami gatal-gatal
  • Mengalami mual dan muntah
  • Mudah mengantuk
  • Mulut terasa kering
  • Mengalami hipotensi
  • Mengalami depresi
  • Sering sembelit
  • Mengalami depresi saluran pernafasan

c. Methadone (MTD)
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid.
Adapun efek / gejalanya yaitu :
  • Mengalami sembelit
  • Sering mengantuk tetapi tidak bisa tidur
  • Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran / bayi premature
  • Mengalami koma

d. LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau Tabs
Jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil, kapsul, atau pil. Cara pemakaiannya adalah diletakkan di lidah. Narkotika ini akan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian dan akan berakhir efeknya setelah 8 hingga 12 jam.
Efek / gejala yang ditimbulkan yaitu :
  • Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan waktu
  • Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
  • Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya
  • Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
  • Diafragma mata melebar
  • Mengalami demam
  • Sering depresi dan merasa pusing
  • Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
  • Mengalami gangguan persepsi.

e. PCP atau Angel Dust
Angel Dust atau Phencyclidine (PCP) sebetulnya digunakan untuk anestesi atau pembiusan dalam bidang kedokteran. Namun disalahgunakan penggunaannya oleh produsen ilegal yang memproduksi obai ini dalam bentuk bubuk dan cair. Secara umum PCP yang memiliki nama lain Rocket Fuel, Ozone, Hog, Wet, Sherm, Wack, Ashy Larry dan Halk Hogan ini digunakan dengan cara disemprotkan kebahan- bahan berdaun seperti, ganja, rokok, mint, oregano, mind dan sebagainya.
Efek penggunaannya yaitu :
  • Halusinasi
  • Delusi
  • Gangguan fungsi motorik
  • Gangguan regulasi saraf seperti jantuk yang berdetak cepat dan suhu tubuh berubah drastis

f. Morfin
Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang rasa sakit. Cara pemakaiannya dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.
Gejala fisik pengguna :
  • Pupil mata menyempit
  • Melambatnya denyut nadi
  • Tekanan darah menurun
  • Suhu badan menurunMengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan
  • Mengalami kejang otot
Efek samping pemakaian :
  • Menurunnya kesadaran pengguna
  • Menimbulkan euforia
  • Kebingungan
  • Berkeringat
  • Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar
  • Menimbulkan gelisah, dan perubahan suasana hati
  • Mulut kering dan warna muka berubah
  • Mengalami kejang lambung
  • Produksi air seni berkurang
  • Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi

g. Heroin / Putaw
Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri, sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak. Cara penggunaannya yaitu dengan disuntikkan ke anggota tubuh ataupun bisa juga dengan cara dihisap.
Gejala /efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama dengan pengguna morfin yaitu :
  • Melambatnya denyut nadi
  • Tekanan darah menurun
  • Otot menjadi lemas
  • Pupil mengecil
  • Hilang kepercayaan diri
  • Suka menyendiri
  • Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
  • Kesulitan saat buang air besar
  • Sering tidur
  • Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
  • Gangguan bicara (cadel)

h. Barbiturat
Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya mempengaruhi sistem syaraf. Efek dari mengkonsumsi barbiturat dapat terlihat 3 hingga 6 jam.
Efek dan gejalanya yaitu :
  • Sering sembrono
  • Euforia
  • Sering merasa kebingungan
  • Mengalami pingsan
  • Mengalami masalah pernafasan

i. Demerol atau Petidin atau Pethidina
Demerol (meperidin) termasuk dalam kelompok obat penghilang rasa sakit yang disebut narkotika. Demerol digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat.

j. Ganja / Kanabis / Mariyuana
Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika terdapat pada bijinya. Narkotika ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tumbuhan ini telah dikenal manusia sejak lama, seratnya digunakan sebagai bahan pembuat kantung, dan bijinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak. Awalnya, tanaman ini hanya ditemukan di negara-negara beriklim tropis. Namun belakangan ini, di negara-negara beriklim dingin pun telah banyak membudidayakan tanaman ini, yaitu dengan cara dikembangkan di rumah kaca. Cara penggunaan narkotika jenis ini adalah dengan cara dipadatkan menyerupai rokok lalu dihisap.
Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja yaitu :
  • Denyut nadi dan jantung lebih cepat
  • Mulut dan tenggorokan terasa kering
  • Sulit dalam mengingat
  • Sulit diajak berkomunikasi
  • Kadang-kadang terlihat agresif
  • Mengalami gangguan tidur
  • Sering merasa gelisah
  • Berkeringat
  • Nafsu makan bertambah
  • Sering berfantasi
  • Euforia

k. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain mempunyai 2 bentuk yaitu Kokain hidroklorida, berupa kristal berwarna putih, rasanya sedikit pahit, serta bersifat mudah larut dan Kokain free base ia tidak berbau dan rasanya pahit. Cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan campuran rokok.
Efek / gejala yang timbul dari pemakaian kokain yaitu :
  • Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna
  • Sering merasa gelisah
  • Menurunnya berat badan
  • Timbul masalah pada kulit
  • Mengalami gangguan pernafasan
  • Sering kejang-kejang
  • Sering mengeluarkan dahak
  • Mengalami emfisema ( kerusakan pada paru-paru)
  • Turunnya selera makan
  • Mengalami paranoid
  • Mengalami gangguan penglihatan
  • Sering merasa kebingungan

l. Hashish
Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya.

Jenis – jenis psikotropika dan efek penggunaannya :
a. Ekstasi
Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk. Nama lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.
Efek yang timbul dari penggunanya adalah :
  • Timbulnya euforia
  • Mengalami mual
  • Dehidrasi
  • Timbul percaya diri yang berlebih
  • Sering merasa kebingungan
  • Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
  • Mengalami pusing, bahkan pingsan
  • Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
  • Mengalami gangguan mental

b. Sabu – Sabu
Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi. Cara penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan dihisap.
Efek yang ditimbulkan adalah :
  • Jantung berdebar-debar
  • Naiknya suhu tubuh
  • Mengalami insomnia
  • Timbul euforia
  • Nafsu makan menghilang
  • Kekurangan kalsium
  • Mengalami depresi yang berkepanjangan

c. Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip, Dum
Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama lain BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.
Efek penggunaannya adalah :
  • Sulit mengendalikan diri
  • Menjadi acuh
  • Mengalami gangguan konsentrasi
  • Mengalami kebingungan
  • Euforia
  • Kalau berjalan menjadi sempoyongan
  • Mengalami slurred speech (berbicara sambil menelan)

d. Nipam
Adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas. Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol yang sebenarnya dapat beresiko bahaya bagi penggunanya.
Efek pengguna pil ini adalah :
  • Mengalami cadel saat berbicara
  • Jalan sempoyongan
  • Wajah menjadi kemerahan
  • Menjadi banyak bicara
  • Kurang fokus
  • Turunnya kesadaran

e. Demerol
Adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan nyeri. Jika over dosis, obat ini dapat berakibat kematian bagi penggunanya. Bagi penderita asma dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan efek kecanduan.
Efek yang ditimbulkan jika kecanduan obat ini adalah :
  • Melambatnya sistem pernafasan dan detak jantung
  • Mengantuk
  • Kelemahan pada otot
  • Berkeringat
  • Gangguan pada pupil
  • Pingsan

f. Speed
Speed atau biasa disebut methamphetamine merupakan stimulan sistem saraf pusat yang kuat dan adiktif. Obat ini berbentuk bubuk dan berwarna putih, tidak berbau, dan berasa pahit. Cara kerja obat ini adalah dengan merangsang sel-sel otak, meningkatkan mood dan gerakan tubuh. Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan lama karena mampu menembus sistem saraf pusat lebih mudah daripada amfetamin. Cara pemakaiannya bisa dicampurkan pada rokok, dihisap ataupun disuntikkan.
Efek dari pemakaian adalah :
  • Menjadi hiperaktif
  • Banyak bicara
  • Nafsu makan menurun
  • Libido meningkat
  • Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah
  • Pupil mata melebar
  • Insomnia
  • Tangan gemetar (tremor)
  • Sering gugu
  • Cepat marah
  • Sering mengalami kebingungan dan cemas
  • Sering berhalusinasi

g. Angel Dust
Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai sampingan oleh pengguna narkoba terutama di Amerika Serikat. Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair , biasanya disemprotkan ke bahan berdaun seperti ganja, mint, oregano, peterseli atau jahe daun dan rokok.
Efek yang ditimbulkan adalah :
  • Sering berhalusinasi
  • Gangguan fungsi motorik
  • Meningkatnya detak jantung
  • Suhu tubuh meningkat

3. Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin.

Jenis – jenis zat adiktif dan efek penggunaannya :
a. Alkohol / Etanol
Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon. Alkohol biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat. Ia juga bisa berfungsi sebagai zat pengawet. Dalam dunia otomotif, alkohol / etanol digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, dimana Alkohol dapat digunakan sebagai antibeku pada radiator. Alkohol mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing berupa karbon yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik yang dihisap. Alkohol dapat diperoleh dengan dua cara yaitu Sistem fermentasi dapat memanfaatkan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum yang dibantu dengan khamir yang diproses dengan suhu dibawah 37 °C dan dengan hidrasi langsung yaitu menggunakan etilena (Hidrasi etilena) atau alkana lain dari proses cracking dari minyak bumi yang didistilasi.
Efek / gejala bagi pemakai :
  • Teler / mabuk
  • Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya formalin
  • Menghilangkan kesadaran
  • Dapat mengakibatkan kematian

b. Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan sejenis suku terung-terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan salah satu racun saraf. Jenis zat ini biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan insektisida. Pada seorang perokok, proses kerja nikotin adalah masuk ke dalam paru paru untuk selanjutnya diserap oleh aliran darah, dan dalam waktu kurang lebih 8 detik, zat ini akan sampai ke otak untuk selanjutnya merubah kerja otak. Proses penyebaran racun ini berlangsung cepat dikarenakan bentuknya mirip dengan acetylcholine yang normal terdapat di dalam otak.
Efek dari penggunaan nikotin antara lain :
  • Meningkatkan denyut jantung
  • Meningkatnya kadar gula dalam darah seperti bahaya mengkonsumsi gorengan secara rutin
  • Menimbulkan efek segar setelah memakainya
  • Menimbulkan euforia
  • Nafas terasa berat
  • Dapat mengakibatkan kanker dan stroke seperti bahaya makan mie instan terlalu sering

c. Kafein
Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat. Kafein digunakan sebagai pengurang rasa lelah serta untuk mencegah / mengurangi rasa kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya dapat meningkatkan daya tahan agar kuat dalam berlari. Namun zat ini adalah penyebab asma dan makanan untuk penderita asam lambung yang harus di hindari. Kafein dapat menyebabkan efek kecanduan bagi penggunanya. Biasanya zat ini terdapat pada kopi dan teh.
Efek yang ditimbulkan zat ini adalah :
  • Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini maka akan menimbulkan pusing, ngantuk, pemarah
  • Timbul kecemasan.
  • Gangguan mood
  • Meningkatnya stress
  • Mempercepat rusaknya tulang
  • Meningkatkan gula darah
  • Meningkatnya tekanan darah
  • Meningkatnya detak jantung
  • Insomia
  • Meningkatkan kadar asam dalam perut
  • Mempercepat penuaan dini
  • Gangguan prostat

d. Zat Desainer
Merupakan zat yang dibuat secara ilegal. Zat ini sangat dilarang pemerintah untuk dikonsumsi. Zat-zat ini sudah banyak beredar dengan nama speed ball, Peace pills, crystal, angel dust rocket fuel.
Adapun efek penggunaan zat ini hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh penggunaan narkoba jenis yang lainnya. Kebanyakan jenis jenis narkoba yang beredar di pasaran internasional adalah berbentuk seperti sagu. Serbuk putih, kuning, atau kecoklat-coklatan.

Golongan – Golongan Narkoba

Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
  • Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
  • Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
  • Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

Psikotropika digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu :
  • Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya.Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
  • Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
  • Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
  • Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.

Zat adiktif lainnya :

Zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
  • Rokok
  • Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
  • Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan.

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba

  • Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian
  • Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah
  • Sering menguap, mengantuk, dan malas
  • Tidak memedulikan kesehatan diri
  • Suka mencuri untuk membeli narkoba
  • Menyebabkan Kegilaan, Pranoid bahkan Kematian


Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika melakukan program anti narkoba di sekolah.
  • Yang pertama adalah dengan mengikutsertakan keluarga. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa sikap orangtua memegang peranan penting dalam membentuk keyakinan akan penggunaan narkoba pada anak-anak. Strategi untuk mengubah sikap keluarga terhadap penggunaan narkoba termasuk memperbaiki pola asuh orangtua dalam rangka menciptakan komunikasi dan lingkungan yang lebih baik di rumah. Kelompok dukungan dari orangtua merupakan model intervensi yang sering digunakan.
  • Kedua, dengan menekankan secara jelas kebijakan tidak pada narkoba. Mengirimkan pesan yang jelas tidak menggunakan membutuhkan konsistensi sekolah-sekolah untuk menjelaskan bahwa narkoba itu salah dan mendorong kegiatan-kegiatan anti narkoba di sekolah. Untuk anak sekolah harus diberikan penjelasan yang terus-menerus diulang bahwa narkoba tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan emosi namun juga kesempatan mereka untuk bisa terus belajar, mengoptimalkan potensi akademik dan kehidupan yang layak.
  • Terakhir, meningkatkan kepercayaan antara orang dewasa dan anak-anak. Pendekatan ini mempromosikan kesempatan yang lebih besar bagi interaksi personal antara orang dewasa dan remaja, dengan demikian mendorong orang dewasa menjadi model yang lebih berpengaruh.
Semoga ulasan tersebut dapat bermanfaat untuk pembaca sekian dan terima kasih.